Menjadi Individu Yang Asertif

Menjadi pribadi yang asertif


Menjadi pribadi yang asertif bukan agresif

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan banyak menemui orang lain dan saling berhubungan atau saling melakukan Komunikasi.kita akan menemukan berbagai orang dengan kepribadian yang berbeda. Sebagai contoh, terdapat orang yang harus berdebat atas semua hal tanpa memikirkan konsekuansi perihal perilaku mereka. Inilah yang disebut agresif. Namun ada pula orang yang tenang dan percaya diri mengemukakan prinsipnya tanpa harus berperilaku kasar. Dan ini yang disebut dengan asertif. Perbedaan dari kedua pribadi tersebut adalah sebagai berikut. 

pribadi yang agresif 
1.  Terlalu banyak membuat permintaan kepada orang lain
2.  Terlalu dominan dalam menyuruh dan memerintah orang lain
3.  Kontak Mata cenderung Tegas dan Melotot kepada lawan bicara
4.  Bahasa Tubuh kaku dan menunjuk-nunjuk atau mengepalkan tangan
5.  Postur Tubuh Tegang dan cenderung membusungkan dada
6.  Ekspresi muka tampak memerah atau menahan emosi
7.  Intonasi suara tinggi dan berbicara keras dengan berapi-api.

Pribadi yang asertif 
1.  Mampu membuat permintaan kepada orang lain dengan cara wajar, tanpa menunjukkan Sikap Kuasa atau Kata Perintah.
2.  Mampu menolak Permintaan Orang lain dengan Sikap Wajar, Sopan dan Tidak menyakiti Perasaan Orang lain dan Perasaan Diri Sendiri.
3.  Kontak Mata terjadi secara Wajar, dengan Pandangan yang Tenang dan Pantas
4.  Bahasa Tubuh luwes, tenang dan wajar dengan aura keakraban
5.  Postur Tubuh Tegap, Tenang dan Rileks
6.  Muka tampak berseri-seri, penuh senyuman dan Ekspresi wajar
7.  Berbicara dengan Intonasi Sedang, Volume Suara Cukup, dan terasa Lemah Lembut.

Sikap dan Perilaku yang Anda pilih dalam sebuah hubungan Komunikasi menjadi dasar keberhasilan dan keberlangsungan relasi dengan Rekan Kerja, Kolega, Atasan dan Bawahan, Teman dan Sahabat.  Sikap Asertif adalah pilihan Perilaku Komunikasi yang Efektifdalam Jangka Pendek atau Jangka Panjang.  Anda mengajarkan Diri Sendiri dan Orang lain dalam mengutamakan Hubungan Menang-menang satu dan lainnya.

Manfaat pribadi yang asertif 
1. Bebas dari konflik internal

Bayangkan situasi berikut, Anda sedang mengalami sakit kepala parah dan ingin menghabiskan waktu sendirian untuk beristirahat.

Tapi teman baik Anda menelepon dan mengatakan bahwa ia ingin pergi keluar dengan Anda.

Menghadapi situasi ini, sebenarnya Anda hendak menolak ajakan tersebut karena tidak dalam mood untuk melakukannya.

Tapi karena tidak mampu berkata ‘tidak’, Anda akhirnya pergi keluar sehingga menambah derita sakit kepala Anda dengan melakukan apa yang tidak ingin Anda lakukan.

Jika Anda cukup asertif untuk menolak teman Anda, Anda bisa menghabiskan waktu beristirahat atau melakukan apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan.

Untuk berkata ‘tidak’, Anda tidak harus bersikap kasar. Komunikasi asertif harus tetap mengedepankan hubungan saling menghormati.

Dari contoh diatas, sikap asertif akan membuat seseorang terhindar dari stres dan tekanan yang tidak perlu dari lingkungan.

2. Meningkatkan percaya diri

Komunikasi asertif membantu meningkatkan kepercayaan diri. Orang yang asertif berarti tidak ragu dalam menyuarakan pendapatnya.

Orang lain juga akan cenderung menghargai orang yang asertif karena berani menyuarakan pikiran dan memilih memberikan jawaban yang jujur.

Apresiasi dan penghargaan dari orang lain pada akhirnya akan meningkatkan rasa percaya diri Anda yang telah bersikap asertif.

3. Membantu mengelola stres

Bersikap asertif membuat seseorang lebih mudah mengelola stres.

Orang yang asertif tidak akan menyesali apa yang dilakukan karena telah menyuarakan apa yang menjadi pendapat dan keyakinannya.

4. Hidup yang tidak terikat dan bebas

Orang asertif selalu percaya dengan prinsipnya tanpa terlalu banyak terganggu dengan apa yang dikatakan orang lain.

Orang asertif umumnya bahagia dan percaya diri karena mampu menentukan pilihan dan tujuan hidupnya sendiri.

Orang lain tidak akan bisa memanfaatkan orang yang asertif karena perilaku asertif membuat seseorang tetap kukuh dengan prinsipnya.

Sebaliknya, orang yang tidak bisa berkata ‘tidak’ cenderung dimanfaatkan orang lain karena ketidakmampuannya untuk menolak.

Jika Anda merasa belum mampu berkomunikasi secara aasertif, latihan dan pembiasaan bisa membantu menumbuhkan sifat positif ini.


Bagaimana cara membentuk pribadi yang asertif? 



1. Asertif adalah kualitas penting yang harus dipunyai

Anda harus memahami bahwa asertif merupakan kualitas yang diperlukan dalam kepribadian Anda.

Baik itu dalam hubungan personal, pekerjaan, bisnis, dan studi, Anda harus bersikap asertif untuk mengekspresikan diri secara positif.

Asertif adalah tentang mengekspresikan hak-hak, mengungkapkan keyakinan, keinginan, serta menyatakan pandangan Anda dengan tetap menghormati orang lain.

Berbicara untuk diri sendiri penting agar Anda tidak diperlakukan secara negatif atau agar orang tidak berasumsi bahwa Anda tidak memiliki kemampuan.

2. Meningkatkan percaya diri

Untuk menjadi asertif, Anda harus memiliki rasa percaya diri.

Pribadi yang penuh percaya diri akan menciptakan kesan tentang siapa diri Anda di hadapan orang lain.

Berbicaralah dengan yakin. Jangan bergumam atau bersuara pelan seperti orang yang tidak memiliki rasa percaya diri.

3. Katakan apa yang Anda inginkan

Tanpa harus menjadi agresif atau kasar, ekspresikan keinginan dan pendapat Anda dimanapun diperlukan.

Jangan diam dan hanya menunggu. Selalu usahakan mengekspresikan diri Anda.

4. Tingkatkan kemampuan bahasa tubuh

Bahasa tubuh memiliki peran penting dalam komunikasi non verbal.

Lakukan kontak mata ketika sedang berbicara dengan orang lain. Latih agar ekspresi dan suara tetap terkontrol.

5. Jangan terlalu banyak minta maaf

Sebagian dari kita mungkin amat bersemangat mengatakan maaf.

Mengatakan maaf memang seakan telah menjadi norma kesopanan.

Bukan berarti mengatakan maaf tidak boleh dilakukan. Yang harus dihindarkan adalah terlalu sering minta maaf untuk sesuatu yang tidak diperlukan.

6. Berani berkata ‘tidak’

Anda mungkin cenderung mengorbankan pendapat dan ide-ide hanya karena teman-teman dekat Anda meminta Anda untuk melakukannya.

Hubungan harus didasarkan pada sikap saling menghargai, bukan berdasarkan pada dominasi.

Jika teman atau kolega Anda selalu mengharapkan ‘ya’ dari Anda, bahkan ketika Anda sedang tidak ingin melakukannya, maka Anda harus belajar untuk mengatakan tidak.

Buat batas sehingga orang lain tidak mengganggu kedamaian pikiran Anda. Ini akan membantu Anda mengembangkan sikap asertif.

7. Bekali diri dengan informasi akurat

Membekali diri dengan informasi dan fakta yang akurat akan membuat Anda lebih percaya diri yang pada akhirnya membantu Anda bersikap lebih asertif.

Informasi yang akurat amat membantu mendukung pendapat yang Anda ajukan.

8. Tidak perlu menyenangkan semua orang

Agar menjadi asertif, Anda harus sadar tidak mungkin menyenangkan semua orang.

Belajar untuk mengatakan ‘TIDAK’ jika memang diperlukan.

Bukan merupakan kewajiban Anda berusaha membuat semua orang senang dan bahagia.

Semua yang Anda butuhkan hanyalah berusaha melakukan yang terbaik. Akan sulit untuk menyenangkan semua orang.

Akhirnya, belajar untuk menjadi lebih asertif dalam setiap hubungan akan memperbesar peluang Anda menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Perbedaan antara Perilaku Agresif, dan Asertif dalam Komunikasi dengan Lawan Bicara Anda jika dipahami dan dipraktikkan setiap saat, dapat menjadi sebuah Nilai Diri Anda yang bermanfaat. Manfaat tidak hanya dalam hubungan komunikasi dengan teman, namun juga bagi hubungan bawahan dan atasan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Most Embarrassing Moment of My Friend

Unforgettable Childhood Memory

Procedural Text of a Special Dish